6.9.10

MALAM LAILATUL QADAR

malam lailatul qadar
Keutamaannya sangat besar, karena malam ini menyaksikan turunnya Al-Qur’an Al Karim, yang membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke jalan kemuliaan dan mengangkatnya ke derajat yang mulai dan abadi. Umat Islam yang mengikuti sunnah Rasulnya tidak memasang tanda-tanda tertentu dan tidak pula menancapkan anak-anak panah untuk memperingati malam ini, akan tetapi mereka berlomba-lomba untuk bangun di malam harinya dengan penuh iman dan mengahrap pahala dari Alloh.
Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Qur’aniyah dan hadits-hadits nabawiyah yang shahih menjelaskan tentang malam tersebut.
1.      Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu  bulan, Alloh berfirman:
إنآ أنزلناه في ليلة القدر ومآ أدراك ما ليلة القدر ليلة القدر خير من ألف شهر تنزل الملائكة والروح فيها بإذن ربهم من كل أمر سلام هي حتى مطلع الفجر
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Alloh Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar.” (QS. Al Qadr:1-5)
Dan pada malam itu dijelaskna segala urusan nan penuh hikmah:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ad Dukhan:3-6)



2.      Waktunya
Diriwayatkan dari Nabi bahwa malam tersebut terjadi pada tanggal malam 21,23,25,27,29 dan akhir malam bulan Ramadhan. (1)
Imam Syafi’i berkata:”Menurut pemahamanku, wallahu a’lam, Nabi menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika ditanya kepada beliau:’Apakah kami mencarinya di malam ini?’ beliau menjawab:’Carilah di malam tersebut.’” (2)
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada malam terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits Aisyah, dia berkata:”Rasulullah beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda:
تحروا (وفي رواية:التمسوا) ليلة القدر في (الوترمن) العشر الأواخر من رمضن
“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.” (3)

Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat dari Ibnu Umar, (dia berkata): Rasulullah bersabda:
التمسوهافي العشر الأواخر فإن ضعف أحدكم أوعجز فلا يغلبن على السبع البواقي
“Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari  sisanya.” (4)
Ini menafsirkan sabdanya:
أرى رؤيا كم قدتواطأت فمن كان متحريها فليتحرها في السبع الأواخر
“Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, maka barangsiapa ingin mencarinya, carilah pada tujuh hari yang terakhir.” (5)
Telah diketahui dalam sunnah, pemberitahuan ini ada karena perdebatan para sahabat. Dari Ubadah bin Shamit, ia berkata:”Rasulullah keluar pada malam Lailatul Qadar, ada dua orang sahabat berdebat, beliau bersabda:
Aku keluar untuk mengabarkan kepada kalian tentang malam Lailatul Qadar, tetapi fulan dan fulan (dua orang) berdebat hingga diangkat (tidak bisa lagi diketahui kapan lailatul qadar terjadi), semoga ini lebih baik bagi kalian, maka carilah pada malam 29,27,25 (dan dalam riwayat lain:tujuh, sembilan dan lima).’” (6)
Telah banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa malam Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir, yang lainnya menegaskan, di malam ganjil sepuluh hari terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum sedang hadits kedua adalah khusus, maka riwayat yang khusus lebih diutamakan daripada yang umum, dan telah banyak hadits yang lebih menerangkan bahwa malam Lailatul Qadar itu ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan, tetapi ini dibatasi kalau tidak mampu dan lemah, tidak ada masalah, dengan ini cocoklah hadits-hadits tersebut tidak saling bertentangan, bahkan bersatu tidak terpisah.
Kesimpulannya:
Jika seorang muslim mencari malam Lailatul Qadar, carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir:21,23,25,27,29. Kalau lemah dan tidak mampu mencari pada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25,27, dan 29. Wallahu a’lam.
3.      Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar?
Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Alloh untuk menghidupkan  malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni oleh Alloh, dosa-dosanya yang telah lalu. (7)
Rasulullah bersabda:
من قما ليلة القدر إيمنا واحتسا با غفرله ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Alloh, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Di sunnahkan untuk memperbanyak doa pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah, dia berkata:”Aku bertanya: Ya Rasulullah! Apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?” Beliau menjawab,”Ucapkanlah:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
“Ya Alloh Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.” (8)
Saudaraku-semoga Alloh memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu untuk mentaati-Nya-engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan shalat) pada sepuluh malam terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada istrimu dan keluargamu untuk itu, perbanyaklah perbuatan ketaatan.
Dari Aisyah :
“Adalah Rasulullah apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (9) menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (10)
Juga dari Aisyah (dia berkata):
“Adalah Rasulullah bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (11)
4.      Tanda-Tandanya
Ketahuilah hamba yang taat-mudah mudahan Alloh menguatkanmu dengan ruh dari-Nya dan membantu dengan pertolongan-Nya- sesungguhnya Rasulullah menggambarkan paginya malam Lailatul Qadar agar seorang muslim mengetahuinya.
Dari Ubay, ia berkata: Rasulullah bersabda:
صبيحة ليلة القدر تطلع الشمس لاشعاع لها، كأنها طست حتى ترتفع
“Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak ada sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (12)
Dari Abu Hurairah, ia berkata:Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah, beliau bersabda:
أيكم يذكر حين طلع القمر،وهو مثل شق جفنة
“Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah.” (13)
Dan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah bersabda:
“(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (14)


Artikel Terkait: