31.12.09

ISLAM DAN KEJUJURAN


Adalah tidak kebetulan.Bahwa nabi terakhir yang diturunkan didunia ini, Muhammad Rosululloh SAW, sebelum memperoleh wahyu untuk mengembangkan sebagai suatu agama, dalam kesehariannya berprilaku jujur. Sehingga beliau dijuluki Al Amien (jujur dan dapat dipercaya). Bila dikaji dengan mendalam, fenomena ini sebenarnya menunjukan suatu philosophy yang teramat sangat mendalam. Artinya bahwa landasan Islam adalah kejujuran.
“Agama itu kejujuran! Bagi siapa ya Rosululloh..? Sabdanya, Bagi Allah, bagi kitab Nya, bagi Rosul Nya, dan bagi seluruh pemimpin pemimpin dan seluruh umat Nya “ (h.r. muslim dari Tamimi Ad-Dani).
Muhammad eksis bukan karena Islamnya dulu, tapi kejujuran yang menonjol, baru kemudian Islamnya. Dengan landasan kejujuran (honesty) ini menumbuhkan kepercyaan (trust) dari masyarakat dan lingkungan serta alam sekitarnya.
Inilah yang sebenarnya yang terjadi pada diri Muhammad SAW sebelum memperoleh wahyu (Islam). Muhammad SAW dipersiapkan oleh Allah SWT menjadi seseorang yang jujur dan dapat dipercaya. Pendidikan ini selain diperoleh langsung dari Allah SWT, dengan selalu menyendiri di Gua Hiro (Karena saat itu Masjidil Haram masih penuh berhala) dan selalu memperhatikan langit dan fenomena alam, juga diperoleh dari ibu susunya. Pula diperoleh dari Kakek dan Pamannya, meskipun Islam belum ada secara utuh.
Perkembangan pribadi Muhammad dengan demikian adalah selalu seirama dan menyesuaikan dengan fitrahnya sebagai manusia sejak dilahirkan. Muhammad SAW dipersiapkan sebagai pribadi yang jujur dan dapat dipercaya selama kira-kira 40 tahun, sedangkan sebagai pembawa risalah hanya dalam waktu sekitar 23 tahun, sejak diangkat menjadi Nabi dengan diberikan wahyu pertama”Iqro bismirobbikaladzi Khalaq. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan”.
Untuk mendapatkan Islam rupanya Nabi Muhammad dipersiapkan dulu selama 40 tahun dalam kejujuran. Muhammad dengan sifat jujur dan dapat dipercaya menjadi manusia yang paling luhur budinya. Bahkan Alloh SWT memnjadi saksi dengan firman Nya “Dan sesungguhnya engkau mempunyai ahlak yang mulia”(Al Qalam:68-4)
(Disarikan dari khotbah Jum'at.)

Artikel Terkait: