12.3.11

Musibah.


Kenapa MUSIBAH Menimpaku??

Bismillahirahmanirrahim.
”Ya Allah, mengapa aku harus diuji seperti ini? Mengapa ini yang terjadi padaku? Mengapa KAU biarkan aku menangis seperti ini? Ya Allah… tidakkah Engkau menyayangiku”.

Doa yang terlontar dari setiap mulut seseorang saat tertimpa musibah tuh. Tapi mungkin kalian tidak demikian. Ya, aku yakin kalian termasuk orang-orang yang ridho, sabar, dan tawakal terrhadap Qodo-Nya. Amiinn
Sesungguhnya, salah bila kita berkata seperti doa diatas. Memang sulit menyadari. Namun apabila kita mengetahui dan memahami tentang segala yang terjadi dibalik semua musibah itu, kita akan dengan mudah menyadarinya. Ya, semuanya terjadi atas kehendak-Nya, skenario-Nya yang memang sangat indah dan manis.

Kawan pasti tahu, setiap apa yang terjadi pada kita, itulah yang terbaik yang Allah berikan untuk kita.
Rasulullah bersabda, ”Allah tidak menentukan sebuah Qada bagi hamba-Nya, kecuali qada itu baik baginya”.
Subhanallah… kurang sayangkah Allah pada kita?
Lalu mengapa terkadang membuat kita sakit?
Nah. Pertanyaan ini akan dijawab oleh diri kamu sendiri. Apakah itu ujian ataukah sebuah peringatan atau bahkan azab?

Lho memangnya berbeda?
Tentu! Sangat berbeda. Sebuah hal yang menyakitkan yang terjadi pada seseorang itu memang pada dasarnya sama (sama-sama sakit). Tapi maksud atau tujuan Allah mengirim musibah itu berbeda-beda.
Musibah dikatakan ujian apabila orang yang dikenainya merupakan umat-Nya yang sholeh/sholehah, yang beriman, dan selalu taqwa.
Rasulullah bersabdda, ”Tidak ada suatu musibah apa pun yang menimpa seorang muslim, melainkan musibah tersebut akan menjadi penghapus dosanya. Hingga, duri yang menusuknya pun akan dapat, menghapus dosanya.”
Subhanallah, sangat beruntung orang-orang beriman yang dikenai dengan musibah. Karena itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya.
”Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar diantara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu” (QS. Muhammad :31).
Kemudian musibah yang dikatakan peringatan atau bahkan azab dari Allah apabila orang yang dikenainya merupakan orang yang berpaling dari-Nya, yang menjauh dari ajaran-Nya. Itu yang disebut dengan peringatan atau bahkan azab.  Naudzubillah…
Kita termasuk yang mana? Hanya diri kita yang tahu. Dan juga tergantung pada penyelesaian apa yang kita tempuh. Itu yang akan menentukan di kategori mana kita berada.
”Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ’Kami telah beriman’, dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-ankabut; 2 dan 3)
Musibah itu bagaikan ujian bagi kita. Dan ujian itu yang akan mengangkat derajat kita. Dari level satu naik ke level dua, terus meningkat ke level tiga, lalu meningkat lagi ke level empat, dan seterusnya. Bila mengingat itu, berarti kita seharusnya bersyukur apabila mendapat musibah. Ya, kita harus ridho dan selalu bersabar. Kemudian kita melewatinya dengan ikhtiar dan tawakkal. Insyaallah, semua musibah itu akan menjadi ujian bagi kita untuk menuju level yang lebih tinggi. Amiin…
Nah, ketika musibah itu dikatakan sebagai peringatan atau azab, kiranya musibah itu pun akan memberikan pahala yang luar biasa pada kita. Tentunya sesuai dengan penyelesaian yang kita tempuh. Kita jadikan itu pelajaran. Kita merenung, kenapa Allah memberikan musibah seperti ini pada kita. Kita harus bisa menjawab, ”Oooo mungkin Allah murka terhadap tingkah laku kita sebelumnya. Ooo iya, mungkin Allah memberikan musibah seperti ini agar kita kembali ke jalan-Nya. Ternyata azab Allah itu sakit, sakiiiit sekali. Astagfirullah, seandainya saja kita selalu dekat dengan Allah, mungkin Allah akan lebih sayang pada kita.” Lalu kita bertaubat kepada-Nya dan menyesali semuanya. Waw… mungkin pahala akan terus mengalir untuk kita. Insyaallah… amiinn… karena sesungguhnya Allah itu Maha Ghofur, Maha Pengampun, sebesar apapun dosa hamba-Nya asalkan kita bertaubat dengan benar-benar taubat. Subhanallah…
Hmmm… itulah mengapa kita di uji dengan berbagai musibah. Apakah menemukan titik hitam yang terkesan Allah tidak menyayangi kita? Sungguh, sama sekali tidak ada. Allah memberikan musibah, baik itu ujian, peringatan, atau bahkan azab, itulah bukti kasih sayang Allah kepada kita. Semoga kita bisa manjadikan musibah ini sebagai jembatan menuju pohon berbuah pahala yang siap kita petik. Amiinn…
Jangan salahkan tulisanku apabila tidak sesuai dengan apa yang kalian lihat pada diriku, sang penulis. Karena aku hanyalah seorang manusia yang penuh dengan kekurangan. Yang tentunya jauh dari kesempurnaan. Dan justru, semoga tulisan ini menjadi sebuah pelajaran yang bisa kita petik bersama, untuk menuju yang lebih baik. Yakinlah, aku masih jauh dari apa yang aku tulis. Mari kita berlari bersama, menuju hal yang lebih baik… (ayooooooo balap!!!)
Semoga bermanfaat!

Dikutip dari misskecil.wordpress.com


Artikel Terkait: